Madu Kapuas Hulu Go International

Madu Kapuas Hulu Go International

Putussibau. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kapuas Hulu, RA Sungkalang mengatakan, bahwa kualitas produksi madu asal Kapuas Hulu sudah merambah pasar internasional. Pengolahan madu saat ini masih secara tradisional, baik dari sisi pengemasan maupun penyaringan oleh Asosiasi Periau Danau Sentarum(APDS). “Bahkan madu yang berasal dari Kapuas Hulu sudah mendapat penghargaan dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Sudah mendapat label dari BPPOM. Jadi keasliannya sudah diakui dunia nasional maupun internasional,” terang dia.

APDS kata Sungkalang tengah mengupayakan bantuan dana dari pemerintah daerah Kabupaten Kapuas Hulu untuk penyediaan mesin khusus. Mesin tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sistem pengolahan madu dan sistem pengemasan (packing). Usulan bantuan dana dari APDS sebesar Rp600 juta. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabuaten Kapuas Hulu sudah menindaklanjuti usulan bantuan dana tersebut. Caranya dengan meneruskan kepada Pemkab Kapuas Hulu melalui rapat koordinasi yang ketika itu dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kapuas Hulu dan dihadiri oleh beberapa pimpinan satuan unit kerja perangkat daerah. “Mudah-mudahan saja bisa berjalan sesuai harapan para penangkar madu yang tergabung dalam APDS,” ujarnya.

Menurut Sungkalang, untuk kemajuan budidaya penangkaran madu secara continue (berkelanjutan), tidak bisa mengandalkan tugas ini kepada satu SKPD saja. Melainkan harus melibatkan SKPD lain yang terkait. SKPD yang dimaksudkan ialah Dinas Perkebunan dan Kehutanan, bagian ekonomi sekretariat daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Disperindagkop. Beberapa SKPD ini harus sinergis sehingga satu pemahaman, satu mindset dan satu arah kebijakan. “Dengan demikian baru program pengembangan budidaya penangkaran madu di kabupaten Kapuas Hulu bisa produktif dengan efesien, efektif dan continue,” terang dia. Sungkalang optimis pengembangan komoditi madu, sangat berpotensi menjadi andalan salah satu sumber pendapatan asli daerah bagi kabupaten Kapuas Hulu. Pasalnya, lahan penangkarannya sangat luas, kuantitas lebahnya sendiri sangat banyak demikian juga para pelakunya. Hanya saja belum terdata dan teroganisir secara tertib dikarenakan mereka belum melihat adanya upaya yang signifikan dari pemerintah kabupaten Kapuas Hulu untuk mendukung pengembangan penangkaran lebah madu terutama dari sisi pemasaran. Ia berkeyakinan jika penangkaran budidaya lebah madu ini dikelola dengan manajemen yang baik dalam arti ada lembaga swasta atau lembaga pemerintah yang secara khusus ditunjuk oleh pemerintah kabupaten Kapuas Hulu sebagai pengelola maka madu bisa menjadi produk unggulan Kapuas Hulu. “Yang produktif berdaya saing internasional sehingga bisa mendongkrak PAD Kapuas Hulu,” papar ia.

Harapan Sungkalang beberapa komoditi yang bisa menjadi produk unggulan Kabupaten Kapuas Hulu seperti madu, karet, kerajinan tangan, tahun demi tahun bisa dikelola secara bertahap. Pada akhirnya keinginan pemerintah maupun masyarakat Kapuas Hulu untuk segera memiliki produk unggulan yang produktif secara continue dan dikenal di kancah nasional maupun international tidak sekedar wacana semata.